Not Ads

Pada tanggal 12 Januari 2007, seorang wanita berusia 28 tahun, ibu dari tiga anak, meninggal akibat meminum terlalu banyak air. Tubuhnya ditemukan di rumahnya sesaat setelah ia mengikuti pertandingan yang diadakan oleh stasiun radio lokal. Pertandingan dengan judul "Hold Your Wee For A Wii" tersebut menjanjikan hadiah sebuah video game Wii bagi kontestan yang bisa meminum air sebanyak-banyaknya tanpa berkemih (buang air kecil).
Diduga wanita tersebut meminum sekitar 2 galon akhir pada saat pertandingan. Ironisnya ketika wanita tersebut (dan peserta lainnya) mengeluh merasa tidak nyaman dan menunjukkan tanda-tanda kesakitan setelah meminum air, mereka malah ditertawakan oleh penyelenggara lomba.
Kisah tragis tersebut menunjukkan pada kita pentingnya untuk mengetahui mengapa meminum terlalu banyak air dapat membahayakan tubuh.

Pada saat anda mengabaikan kebutuhan rasa haus dan berusaha semaksimal mungkin untuk meminum bergelas-gelas air dalam sehari (hanya karena diberitahu bahwa banyak minum itu baik untuk kesehatan), maka sebenarnya pada saat itu Anda sedang menyakiti tubuh Anda melalui dua cara:

1. Meminum terlalu banyak air dapat meningkatkan volume darah. Dan karena darah kita beredar di dalam suatu sistem yang tertutup (sistem sirkulasi), maka peningkatan volume darah akan membebani kerja jantung dan pembuluh-pembuluh darah.
2. Ginjal harus bekerja keras untuk menyaring kelebihan air dari sistem sirkulasi tersebut. Ingatlah bahwa ginjal kita bukan seperti pipa silinder, yang jika diguyur air dalam jumlah banyak akan membersihkan bagian dalam pipa/ginjal tersebut. Melainkan, ginjal kita tersusun dari unit-unit penyaringan yang disebut glomerulus. Glomerulus tersebut akan rusak apabila diberi beban berlebihan, dan meminum air dalam jumlah besar merupakan salah satu dari sekian penyebab yang membahayakan ginjal.

Memberikan beban kerja terhadap sistem jantung dan ginjal dengan meminum air dalam jumlah besar sepintas seperti sebuah proses yang tidak kelihatan dari luar; bagi sebagian orang, sulit untuk mengetahui bahwa jantung dan ginjalnya sedang bekerja keras mengatasi kelebihan air. Namun jangan salah, bahwa proses ini sedang berjalan dalam tubuh dan dapat membahayakan kesehatan jika terjadi dalam waktu lama.

Memaksa tubuh Anda untuk menerima sejumlah besar air dalam waktu yang relatif singkat ? katakanlah satu atau dua jam seperti pada kisah di atas- dapat berakibat fatal bagi kesehatan. Berikut alasannya:

Ketika Anda memaksa untuk minum air dalam jumlah besar dalam waktu singkat, maka ginjal akan berupaya keras untuk mengeliminasi (menghilangkan) air dari sistem tubuh demi menjaga jumlah cairan dalam level yang aman.
Dan pada saat sistem darah menjadi lebih encer akibat asupan air yang berlebihan, maka konsentrasi elektrolit darah akan menurun relatif terhadap konsentrasi elektrolit di sel-sel tubuh. Akibatnya adalah, sel-sel tubuh akan menyerap air tersebut dari sistem sirkulasi darah, mengakibatkan sel membengkak akibat kepenuhan air.
Jika pembengkakan ini terjadi di sel-sel otak (yang ditahan oleh tulang tengkorak) maka akan terjadi peningkatan tekanan intrakranial (dalam kepala) yang berefek pada penekanan terhadap organ otak. Akibatnya, Anda akan mengalami gejala-gejala seperti sakit kepala hingga kesulitan bernapas (yang pusatnya berada di otak). Dan seperti yang dikisahkan di awal, sangat mudah untuk mengalami kematian dalam jangka waktu yang singkat. 

Jadi harus berapa banyak air yang harus kita minum demi menjaga kesehatan?
Jawaban untuk pertanyaan ini bergantung kepada banyak faktor, seperti pola diet Anda sehari-hari, aktivitas fisik, serta lingkungan sekitar (iklim dll).
Jika Anda mengkonsumsi banyak makanan yang secara alami tinggi kandungan airnya, seperti sayuran, buah, atau rebusan, maka Anda tidak perlu minum dalam jumlah banyak. Apalagi jika Anda tidak mengkonsumsi garam-garaman atau bumbu lain, maka kebutuhan jumlah air yang diminum juga akan lebih sedikit.
Sebaliknya, apabila Anda kurang mengkonsumsi sayuran, dan/atau sering mengkonsumsi makanan tinggi garam dan bumbu, maka Anda harus meminum air dalam jumlah yang lebih banyak setiap harinya.
Selain faktor diet makanan, jika Anda adalah orang yang berkeringat pada keadaan normal, misalnya akibat latihan fisik atau cuaca panas, maka Anda harus lebih meningkatkan asupan cairan (baik melalui makanan atau minuman) dibandingkan dengan orang yang jarang berkeringat.

Dan akhirnya, panduan terbaik yang dapat saya berikan pada Anda adalah minum dengan mengikuti panggilan rasa haus. Rasa haus merupakan mekanisme alamiah tubuh yang telah diatur sedemikian rupa sehingga penurunan cairan dalam tubuh akan memicu kebutuhan untuk mengasup cairan dalam sesuai jumlah yang diperlukan tubuh. Beberapa orang memang meyakini bahwa rasa haus bukanlah indikator berapa jumlah air yang harus diminum, namun kenyataannya orang-orang dengan dehidrasi kronik kebanyakan telah mengabaikan panggilan rasa haus dari dalam tubuhnya.

Beberapa orang juga mengusulkan untuk melihat warna urin sebagai cara menentukan apakah ia mengalami dehidrasi atau tidak. Dalam hal ini, urin yang kuning pekat merupakan tanda dehidrasi. Namun perlu diingat, bahwa warna urin tidak selalu dipengaruhi oleh status dehidrasi tubuh; ada beberapa bahan kimia seperti vitamin sintetis atau makanan yang bisa mewarnai urin.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan dicari :